Sejarah berdirinya PRIMALI Berdaya, diawali ketika saudari Sahda Nabila Agusta, saudara Muhammaf Fikri Asy’ari, dan saudara Fathul Jawad mengikuti kompetisi karya tulis pada acara Dies Natalis-12 Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan tema besar “To Raise Awareness Of Health And Climate Action For Better Future”dengan sub tema Konservasi Lingkungan.
Dalam proses pembuatan karya tulis tersebut melibatkan para ahli dibidangnya, seperti Peneliti LP3ES, Dosen HI Universitas Al-Azhar Indonesia dan Ketua Campaign IAR Indonesia. Awalnya hanya berupa rekomendasi program kepada KLHK. Namun, para ahli yang sebelumnya telah berdiskusi mendorong karya tulis ini agar diwujudkan dalam bentuk sebuah gerakan/organisasi. Pada akhirnya dicetuskanlah PRIMALI Berdaya sebagai organisasi kepemudaan dibidang Lingkungan yang berdiri pada 1 Maret 2022
Meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran serta kepedulian masyarakat dalam menjadikan Indonesia bebas dari animal cruelty.
Mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menyebarkan informasi akan animal cruelty dan perlindungan lingkungan hidup di Indonesia, baik itu secara daring atau luring,
Mendesak regulasi terkait perilaku konservasi lingkungan hidup dan satwa, Memberdayakan pemuda/i dan kawasan penyangga untuk sadar akan, animal cruelty,
Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti para ahli, komunitas, LSM, dan pemerintah untuk memfasilitasi program-program yang dilakukan oleh PRIMALI Berdaya.